Hari ini saya belajar KSPK, Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian, Dihari Ini, saya belajar tentang Management Stress (what a title). Oke, kebanyakan teman2 dikelas, stress karena KTTA. Kemudian, Saya yang TAnya telah selesai akhirnya mikir. Apakah TA saya sempat membuat saya stress. Ga perlu mikir lama, maka jawaban yang terbesit dalam hati saya adalah "Iya". Bahkan saya sempat ga mikirin pengumuman IP karena pada hari yang bersamaan terjadi percakapan sebagai berikut:
Saya: Maaf Pak, saya mau minta Izin untuk melakukan survey di PT KAI DAOP II. Ini surat surveynya (buatan sendiri), ini outlinenya, ini SKM saya pak.
KAI: Maaf dek, sampai bulan juni kita ga nerima magang dan survei penelitan.
saya: FuFufuufufufufufufu...
Berhubung yang saya datangi DAOP nya, akhirnya saya mikir, kenapa ga ke kantor pusat. Karena jaraknya yang cuma 5 kali tarikan nafas, Kantor pusat pun didatangi, dan jujur jawaban yang mereka berikan, ga kalah menyejukkan hati.
KAI Pusat: Maaf mas, kalo mau survey disini, harus ke DAOP dulu. Entar buat surat tembusan dari sana.
Saya: fufuufufuffufufufu...
Akhirnya Saya yang putus asa nyari objek lain. Keliling kota Bandung, akhirnya pilihan jatuh ke kantor Waskita. MasyaAllah, sampai sekarang saya udah ngumpulin TA, tu Waskita ga jelas ga pernah ngasih kabar (paling ga nanya kabar). Atau seharusnya saya yang harus nanya kabar ya (???). Penat stress yang membuncah, akhirnya Surat berikut terkirim dan tertuju ke alamat email dosen pembimbing saya.
Saya: Maaf Pak, saya mau minta Izin untuk melakukan survey di PT KAI DAOP II. Ini surat surveynya (buatan sendiri), ini outlinenya, ini SKM saya pak.
KAI: Maaf dek, sampai bulan juni kita ga nerima magang dan survei penelitan.
saya: FuFufuufufufufufufu...
Berhubung yang saya datangi DAOP nya, akhirnya saya mikir, kenapa ga ke kantor pusat. Karena jaraknya yang cuma 5 kali tarikan nafas, Kantor pusat pun didatangi, dan jujur jawaban yang mereka berikan, ga kalah menyejukkan hati.
KAI Pusat: Maaf mas, kalo mau survey disini, harus ke DAOP dulu. Entar buat surat tembusan dari sana.
Saya: fufuufufuffufufufu...
Akhirnya Saya yang putus asa nyari objek lain. Keliling kota Bandung, akhirnya pilihan jatuh ke kantor Waskita. MasyaAllah, sampai sekarang saya udah ngumpulin TA, tu Waskita ga jelas ga pernah ngasih kabar (paling ga nanya kabar). Atau seharusnya saya yang harus nanya kabar ya (???). Penat stress yang membuncah, akhirnya Surat berikut terkirim dan tertuju ke alamat email dosen pembimbing saya.