Jumat #1 Membuat rajin Beribadah

Jumat, 25 Maret 2011
Masjid Uswatun Hasanah.

Ada banyak Hal yang membuat kita rajin beribadah. Ustadz Al-Muqarrom menjelaskan salah tiga hal yang mampu membuat seorang muslimin senantiasa menjaga dirinya untuk konsisten rajin dalam beribadah kepada Allah. berikut intisarinya:
  1. Menjaga diri kita untuk selalu memakan makanan yang sifatnya halal dan menjauhi makanan2 yang bersifat haram. Keutaman makanan yang halal adalah karena bermanfaat bagi badan dan akal. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada para hambaNya agar meninggalkan makanan yang kotor dan haram karena akan berpengaruh negatif terhadap hati, akhlaq dan menghalangi hubungan dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala , serta menyebabkan tidak terkabulnya do’a. Jika kita mengonsumsi makanan2 yang haram maka makanan itu akan mengikis keimanan kita sehingga menjadi malas beribadah.
    makanan yang haram akan sangat berdampak pada diri seorang mukmin. Dan makanan haram itu akan mengalir terus dari darah kita hingga bisa mengalir kedalam darah anak cucu kita. Efek makanan yang haram terhadap ibadah:
    • Amal ibadah tidak diterima selama 40 hari
    • Doa tidak akan dikabulkan
    • Mengikis keimanan
    • Menjadi penghuni neraka
    • Mengeraskan hati
    nah, contoh makanan yang haram ini adalah makanan yang dibeli dari hasil korupsi. Jadi, jika suatu saat jika kita mendapatkan kesempatan untuk melakukan korupsi, maka ingatlah efek makanan haram diatas.
  2. Menjaga diri kita senantiasa selalu berada dalam lingkungan yang Islami. Lingkungan dapat menularkan energi dengan begitu cepat. Apakah itu energi negatif maupun energi positif. jika kita selalu berada di lingkungan Islami seperti berkumpul dengan para alim ulama dan beribadah berjamaah di mesjid, maka diri kita pasti akan tertular energi positif untuk senantiasa rajin beribadah kepada Allah SWT.
    Kalau yang satu ini, saya teringat dengan lagunya Opik, yang judulnya "Tombo Ati". Dimana berkumpul dengan orang soleh itu bisa menjadi obat untuk hati yang sedang galau, cemas, putus asa, dll.
  3. Mengingat kematian senantiasa akan membuat kita menjadi rajin beribadah. Paling tidak jika kita mengingat kematian, kita akan aware dengan diri kita. Kita sadar akan adanya kematian dan kehidupan sesudah mati. Lalu apa bekal kita untuk menghadapi semua itu. Pastinya dengan beribadah, senantiasa selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
    Kanjeng Nabi dalam Hadist menyarankan kita untuk melakukan Ziarah Kubur. Dengan begitu, kita akan selalu ingat bahwa suatu saat kita juga akan menghadapi Azal kita. Wallahualam.
Itu saja poin2 yang bisa saya simpulkan dalam Jumat kemarin. Untuk nama Khatibnya, berhubung lupa, sehingga saya tidak bisa memperolehnya.

0 komentar:

Posting Komentar