Genjoy "Seni itu bebas"


Menjadi kreatif itu bukan ada sejak lahir. Kreatif itu tentu juga bukan warisan yang bisa dititiskan. Kreatif sejatinya bisa diartikan menjadi sebuah sifat, atau bisa juga diartikan sebagai sebuah kemampuan. Memunculkan ide orisinil adalah contoh kalau kreatif itu adalah kemampuan. Sedangkan pantang menyerah dan terus berusaha mungkin bisa membuktikan kalau kreatif itu adalah sifat. Sangat banyak kita temui orang-orang kreatif yang kita temui di lingkungan kita dengan ceritanya masing-masing. Dan hampir dipastikan semua cerita kreatifitas tersebut, bercerita tentang pengorbanan dan perjuangan tanpa lelah. Begitu juga cerita kreatif yang dimiliki oleh Ananta Rizky Pramudya atau yang lebih sering dikenal dengan nama “Genjoy”. Terlahir dari keluarga yang biasa-bisa saja, memaksa Genjoy terus mengembangkan seni dan kreatifitas yang dimilkinya dan mengasimilasikannya dengan pemikiran bisnis. Dan hasilnya, sesuatu yang sangat menguntungkan dan bisa membuatnya menjadi lebih mandiri. Dan pengorbanan yang dilalui Genjoy, layak bagi kita untuk bisa memahami dan mengambil nilai positifnya. Bahwa dimana ada kemauan, pasti disitu ada jalan.

Waktu masih sekolah dulu, ternyata jiwa seni dan bisnis yang ada pada diri Genjoy telah dieksploitasi dengan baik dan menuju kearah yang benar. Siswa yang aktif di pencinta alam SMA ini, aktif dalam banyak kegiatan seni di Sekolahnya. genjoy sering membuat mural atau grafiti di lingkungan sekolahnya. Selain itu Genjoy juga aktif menjual gantungan tidak mesti kunci, gelang, kalung di lingkungan sekolah dan rumahnya. Dan tentu saja hasil seni tersebut adalah hasil dari kreatifitasnya. Bahan dasar kesenian tersebut berasal dari tali prusik dan batok kelapa. Diakui oleh Genjoy, uang hasil jualan yang lumayan itu, digunakannya sebagai biaya sekolah dan modal pacaran. Kesibukan yang padat nyatanya tidak terlalu menggangu aktivitas utamanya di sekolah. Tahun 2008, Genjoy lulus dari jurusan IPS di SMAnya dengan nilai UAN yang cukup memuaskan, 43,17.
Tamat dari SMA, Genjoy tidak langsung melajutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bukannya tidak mau melanjutkan kuliah, karena sadar akan keterbatasan dana yang dimilkinya, akhirnya Genjoy menunda masuk kuliah.  Pada tahun 2008, Genjoy mencoba peruntungananya dengan bekerja serabutan di ibu kota Jakarta. Jakarta, pusta perekonomian Indonesia sedikit banyak membawa harapan bagi Genjoy untuk bisa mengumpulkan uang untuk kuliah nantinya. Mulai dari bekerja sebagai costumer service di salah satu toko makanan ringan, penjaga kios rokok, sampai kuli bangunan. Kurang dari setahun kerja, akhirnya apa yang diharapkan Genjoy tercapai. Pertengahan tahun 2009, penganut aliran musik grunge ini akhirnya bisa melanjutkan sekolahnya di jurusan seni rupa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Terus berkarya mungin adalah “way of live” yang selalu dipegang oleh mahasiswa yang mengagumi Kurt Cobain ini. Sewaktu masih kerja serabutan saja, Genjoy masih sering mengekspresikan nilai seninya  di waktu-waktu senggang yang dimilki. Setelah berkuliah di UNJ, jurusan seni ternyata sangat memfasilitasi kreatifitas yang dimilkinya. Tentu saja dimulai dari pembekalan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kesenian, estetika, dan intepretasi yang berhubungan dengan kesenian itu sendiri. Selain itu, pihak universitas juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswanya yang berbakat untuk bisa mewakili kampusnya mengikuti berbagai pameran. Tercatat sudah banyak pameran-pameran yang diikutinya, seperti  Permasaru UNJ, Kressek UNJ, Ancol Art festival 2010, Kota seni UI, Djamu #4 UPI, dan Pameran Sejawa Bali UNS Solo Anniversary 35. Keikutsertaan Genjoy antara lain sebagai pameris dan artis performance. Merasa telah meningkatlkan art value yang dimilkinya, bisnis yang dijalani oleh Genjoy juga semakin variatif. Mulia dari design dan print kaos, stiker, permintaan mural oleh instansi2, tattoo, sketsa dan karikatur wajah, album kenangan, hingga menjual rotan untuk bahan kesenian.
Seni dan kreatifitas sudah menjadi bagian dari kehidupan Genjoy. Dua hal tersebut sudah mendarah daging dalam tubuh Genjoy. Dia sendiri berjanji untuk tidak berhenti berkarya hingga ajal telah menjemput. Cepat lulus kuliah dan tetap berbisnis adalah rencana jangka pendek yang telah disusun olehnya. Kedepan, genjoy memilki cita-cita dan impian yang sangat besar. Kuliah keluar negeri dan punya solo exhibiton (pameran tunggal).
Itulah Genjoy, seniman yang sangat yakin kalau “Seni itu Bebas”.

Nama            : Ananta Rizky Pramudya
Panggilan     : Genjoy
TTL              : Kuningan, 20 Maret 1989
Alamat         : Desa Jati Mulya, Dusun Puhun, Cikancas Kulon, Cirebon.
Pendidikan  : SDN. 2 Jati Mulya Kuningan
                        SMPN 1 Ciledug Cirebon
                        SMAN 1 Lemah Abang Cirebon
                        Jurusan Seni Rupa, Fak. Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta
Motto           : Seni Itu Bebas

0 komentar:

Posting Komentar